Setiap orang menggambarkan hidup dengan bentuk2 geometris yang berbeda-beda.
Lingkaran : Kadang di atas, kadang dibawah.
Garis Lurus : Ada awal pasti ada akhir.
Segitiga : Perjuangan hingga sampai ke titik paling tinggi.
Persegi : Kestabilan dimana semuanya sama porsinya.
Jajar genjang, segilima, bahkan mungkin gabungan-gabungan dari berbagai bentuk.
Lalu saya teringat sebuah buku yang bercerita mengenai perjalanan hidup sebuah mahluk. Mahluk ini mengalami perubahan bentuk sesuai dengan fase hidupnya. Waktu bayi dia memiliki bentuk hitam, agak lunak dan bundar, semakin dewasa bentuknya berubah kembali. Balita dia memiliki bentuk keras, berwarna coklat terang namun masih berbentuk lingkaran. Menginjak dewasa bentuknya menjadi bersudut, keras dan berwarna kuning terang/hijau/merah. Bentuk ini mencari lingkungan yang memiliki jumlah sudut yang sama dengannya. Bahkan terdapat tingkatan sosial berdasarkan jumlah sudut yag dimiliki. semakin tua, bentuk mahluk ini berubah kembali, menjadi pink muda, kembali ke bentuk lingkaran dan tidak lagi keras. Cenderung lembek dan mudah hancur. Hingga lama-lama mahluk ini menghilang.
Sounds familiar? Tentu saja karena bentuk asli dari mahluk di atas adalah sebuah pensil. Seumur hidupnya, mahluk ini akan terus menorehkan dan meninggalkan jejak. Mengalami berbagi fase hingga akhirnya hilang karena usia.
Kata - kata seorang tokoh dalam komik favorit saya, Vagabond (Takehiko Inoue) Bahwa selama hidupnya, seperti dalam semua pertarungan yang dia lakukan, Musashi (yep, komik ini menceritakan ahli pedang legendaris tersebut) terus bergerak. mengikuti arus sungai, bergerak cepat tanpa pernah berhenti.
Pada saat membacanya saya sangat mengamini quotes itu.
Dan sekarang saatnya saya mengambil bentuk bersudut, saya kebingungan setengah mati. Saya dan (mungkin) 2.600 lulusan lain.
Bagaimana caranya untuk terus bergerak ketika sungai dihadapan saya mulai membagi dirnya menjadi ribuan cabang dan tahu bahwa cabang yang saya pilih tidak akan berakhir namun pasti menuju ke laut?
Atau malah sebetulnya, saya sudah berada didalam laut dimana semuanya melebur jadi satu tanpa ampun? Dan saya yang saatnya memegang kendali apakah ingin berenang melawan arus, seperti ikan2 besar atau berenang berkelompok seperti ikan-ikan kecil? Atau mengambang mengikuti arus laut seperti ubur-ubur?
Dan ketika semua orang sadar untuk melangkah maju merupakan
tanggung jawab (2 kata yang makin lama makin akrab ditelinga namun sama seperti menyebut kata "kutu air" atau "gurah vagina" membuat saya berjengit) yang harus kita ambil atau orang akan tetap memaksa kita melakukannya. Dan seperti setia persimpangan dalam hidup, perubahan akan selalu menyakitkan. Diri kita, orang lain atau keduanya.
There would be someehing to let go, someone to left behind, and unknown unlimited things to be face.
So? scare? Yeah, like hell.
And then one day you find
Ten years have got behind you
No one told you when to run
You missed the starting gun
Sebuah tamparan kecil dari Pink Floyd. Saatnya bergerak maju, saatnya memilih. Mungkin bukan sekarang, tapi setidaknya saya harus mulai mencari. Destination?
Well of course, Happiness.
C u again someday, somewhere friends. A,U,M,C,T,Y,N, Take care till we meet again :')
Label: thoughtless thought