tangan besar itu menuntunnya dengan kasar.
punggungnya didorong dengan tergesa-gesa,
dengan setengah terisak,dia hanya bisa pasrah.
ketika tangan besar itu semakin lama semakin memaksanya untuk berlari kecil.
karena bagaimana pun dia berusaha, langkah kakinya tak akan bisa menyamai langkah besar di belakangnya.
semakin lama, dia menyadari langkah besar itu menuntunnya menuju ke sudut gelap.
satu sudut tanpa cahaya yang sangat dia benci.memori yang dimilikinya tentang sudut itu tidak pernah bagus.hanya isak dan suara-suara keras menghujam.
dia berusaha memohon, berusaha menyampaikan maksudnya
walaupun sulit sekali mengucapakan bahkan sebuah kata di tengah isak tangis.
hingga akhirnya sampailah dia di sudut gelap itu.
di tengah isaknya, dia berkata
"ayah..ga au..ga au main disini.."
tangan besar itu menjawab.galak.keras.melupakan sosok yang menatapnya adalah anaknya yang baru berusia 2 tahun setengah.
"MAU TIDUR GAK?!?MAU AYAH TINGGAL!?!?!UDAH MALEM MALAH NGAJAK MAIN!!
disela isak tangis nya, dia menjawab..
"ga au..g au.."
Label: anak anak, blabbing, cerpen